Sunday, May 13, 2018

KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH


KATA PENGANTAR
      Limpahan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,atas segala Rahmad dan Karunia-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul “Keperawatan Kesehatan Sekolah”.
      Kami selaku penulis menyadari penulisan makalah ini banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya senantiasa membangun dan melengkapi kesempurnaan makalah ini.
       Dengan selesainya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari semua pihak oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati kami selaku penulis makalah menyampaikan ucapan terimah kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada kami selaku penulis  bernilai ibadah dan mendapat imbalan serta limpahan rahmad dan karuniah Tuhan Yang Maha Esa,Amin.
      Akhir kata kiranya tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca terutamah dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta perkembangan ilmu keperawatan di masa mendatang.


Makale,10 November 2017

                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI


KATA  PENGANTAR  ..............................................................................                   i
DAFTAR ISI  ..............................................................................................                  ii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar belakang  ..........................................................................                  1
B.     Tujuan Penulisan  ......................................................................                  2
BAB II PEMBAHASAN
A.     Defenisi keperawatan kesehatan sekolah ..................................                  3
B.     Peran dan fungsi keperawatan sekolah   ...................................                  4
C.     Ciri sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan  ....................                  5
D.     Cara melaksanakan pendidikan kesehatan skoah  .....................                  6
E.      Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan  .........................                  7
F.      Program usaha kesehatan sekolah(UKS)  ..................................                  8
G.     Asuhan keperawatan kesehatan sekolah ...................................                15
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan  ..............................................................................                17
B.     Saran  ........................................................................................                17


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada. Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah adalah petugas dari puskesmas.
Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui UKS.
Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.

B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi tahu kepada pembaca mengenai Keperawatan Kesehatan Sekolah.
2.      Tujuan khusus
Secara khusus dalam menyusun makalah ini adalah penulis bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing.









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Defenisi Keperawatan Kesehatan Sekolah


Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Adapun pelayanan kesehatan di sekolah yang diutamakan antara lain :
1.      Peningkatan kesehatan (promotif),
Dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah, Contohnya :
Ø  Kegiatan penyuluhan gizi,
Ø  Kesehatan pribadi,
Ø  Penyakit menular,
Ø  Cara menggosok gigi yang benar,
Ø  Cara mengukur tinggi dan berat badan
Ø  Cara memeriksa ketajaman penglihatan.
2.      Pencegahan (preventif)
Dilaksanakan melalaui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh. Contohnya :
Ø  Imunisasi oleh petugas puskesmas,
Ø  Pemberantasan sarang nyamuk,
Ø  Pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
Ø  Kegiatan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.
3.      Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif),
Dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit dan untuk meningkatkan kemamapuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi normal. Kegiatannya :
Ø  Pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit
Ø  Pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik ke puskesmas.
Ø  Kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa dan kasus penyakit khusus.

B.     Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Sekolah
Adapun peran perawat kesehatan sekolah antara lain sebagai berikut :
1.      Sebagai pelaksana askep di sekolah, perawat mempunyai peran :
Ø  Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisis data serta perumusan dan prioritas masalah.
Ø  Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pemina Usaha Kesehatan di Sekolah (TPUKS).
Ø  Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun.
Ø  Menilai dan memantau kegiatan UKS.
Ø  Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
2.      Sebagai pengelola kegiatan UKS,
Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS I tingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator makan pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
3.      Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,
Peranan perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik perseorangan.




Adapun fungsi  perawt kesehatan sekolah antara lain :
a.       Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.
b.      Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik sekolah.
c.       Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang lain.

C.     Ciri Sekolah Yang Dapat Meningkatkan Dan Mempromosikan Kesehatan
Menurut WHO (DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau meningkatkan kesehatan
a.       Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
b.      Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi :
Ø  Sanitasi dan air yang cukup.
Ø  Bebas dari pengaruh negative.
Ø  Pekarangan sekolah yang aman.
Ø  Dukungan masyarakat yang sepenuhnya.
Ø  Bebas dari segala macam bentuk kekerasan.
Ø  Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
c.       Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
Ø  Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial.
Ø  Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua
d.      Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
Ø  Kerjasama dengan Puskesmas setempat.
Ø  Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana.
Ø  Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan makanan
e.       Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan kesehatan, yaitu :
Ø  Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah.
Ø  Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa.
Ø  Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan
f.       Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan :
Ø  Memperhatikan adanya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi.
Ø  Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

D.    Cara Melaksanakan Pendidikan Kesehatan Di Sekolah
a.       Tujuan penkes
Ø  Memiliki pengetahuan ttg isu kesehatan,
Ø  Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat,
Ø  Memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan,
Ø  Memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis,
Ø  Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit,
Ø  Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
Ø  Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal.
b.      Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah
Ø  Cara penyajian
Pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan.
Ø  Cara penanaman kebiasaan
Penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus oleh guru dan kepala sekolah.
c.       Materi pendidikan kesehatan di sekolah
Ø  Demam berdarah,
Ø  Flu burung,
Ø  Pelayanan gizi,
Ø  Kesehatan gigi dan mulut,
Ø  Pengelolaan sampah,
Ø  Pengelolaan tinja,
Ø  Sarana pembuangan limbah,
Ø  Pengelolaan air bersih,
Ø  Penyediaan air bersih, air dan sanitasinya,
Ø  Pegenalan pada penyakit menular dan pencegahannya.
Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
Ø  kesehatan reproduksi,
Ø  bahaya rokok
Ø  deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) dan HIV/AIDS.

E.     Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan
Ø  Fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar.
Ø  Menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik.
Ø  Upaya yang dilakukan  menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health Promoting School/HPS) melalui UKS.

F.      Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

1.      Pengertian usaha kesehatan sekolah
Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah (Effendi,1998).
Departemen  kesehatan, UKS merupakan usaha  kesehatan  masyarakat  yang  dijalankadsekolah-sekolah  dengaanak didik  beserta  lingkungan  hidupnya  sebagasasaran  utama.  UKS merupakan wahana meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 1998).
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah atau usaha membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yg dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.
2.      Tujuan usaha kesehatan sekolah
a.      Tujuan umum
Ø  Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik.
Ø  Menciptakan lingkungan yang sehat
b.      Tujuan khusus
Ø  Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat,
Ø  Meningkatkan pengetahuan,
Ø  Mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri.
Ø  Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat,
Ø  Meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
3.      Sasaran usaha kesehatan sekolah
Ø  Primer : peserta didik sebagai sasaran primer,
Ø  Sekunder : guru pamong belajar atau tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS disetiap jenjang
Ø  Tertier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.
Ø  Sasaran lainnya : sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
4.      Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS
Ø   Imunisasi,
Ø  Kesehatan gigi,
Ø   Sanitasi dan air bersih.
Ø  Masalah gizi dan anemia,
Ø  Kekerasan dan kecelakaan,
Ø   Gangguan kesehatan mental,
Ø  Kebersihan diri maupun lingkungan,
Ø  Masalah kesehatan reproduksi remaja,
Ø  Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
Ø  Penyaki infeksi  (malaria, gangguan  saluran  nafas).
5.      Tiga program UKS/TRIAS
Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai trias UKS adalah sebagai berikut.
a.      Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan ditekankan pada sikap dan perilaku hidup sehat. Hal ini dengan definisinya, bahwa KBK  merupakan pernyataan tentang apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi yang dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan dalam cara berpikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.Tujuan Pendidikan Kesehatan :
Ø  Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
Ø  Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
Ø  Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
Ø  Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
Ø  Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hariPeserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
Ø  Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
Ø  Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
Ø  Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara optimal,dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Ø  Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan perindividual peserta didik.
Ø  Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta didik.
Ø  Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Ø  Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya ahli teknologi.
Ø  Memperhatikan kebutuhan pendidikan pembangunan nasional.
Ø  Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.      Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah :
1)      Kegiatan peningkatan (Promotif),
Latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktipeserta didik dalam pelajaran kesehatan, Contoh: kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba.
2)             Kegiatan pencegahan (Preventif),
Memelihara kesehatan bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan  bagi  anak,  monitoring  peserta  didik,  melakukan  usaha  pencegahan penyakit menular.
3)      Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif),
Mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, melakukan pengobatan terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekola(Delawati, 2007).

Adapun Tujuan pelayanan kesehatan antara lain :
Ø   Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga masyarakat sekolah secara optimal.
Ø  Tujuan khusus
·         Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk hidup sehat;
·         Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit,kelainan,dan cacat.
·         Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan, pengambilan fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal;
·         Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial,maupun lingkungan.
Adapun Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan antara lain :
Ø   Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
Ø  Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang ada di sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
c.        Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar,dan unsur-unsur penunjang.Program pembinaan lingkungan sekolah antara lain :
1.      Lingkungan fisik sekolah
o   Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih.
o   Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.
o   Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
o   Pemeliharaan kamar mandi,wc,kakus,urinoar.
o   Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,ruang perpustakaan, ruang laboratorium,dan tempat ibadah.
o   Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah(termasuk penghijauan sekolah).
o   Pengadaan danpemeliharaan warung atau kantin sekolah.
o   Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.
2.      Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di lakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah,sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah.
3.      Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk:
o   meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan;
o   meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat.
o   Pembinaan lingkungan keluarga dapat di lakukan antara lain dengan:
o   Kunjungan rumah yang di laksanankan oleh petugas UKS;
o   Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah bekerja sama dengan dewan sekolah atau di padukan dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi LKMD.
4.      Pembinaan masyarakat sekitar
o   Pembinaan di lakukan dengan cara pendekatan kemasyarakatan,dapat di lakukan oleh kepala sekolah atau madrasah dan pondok pesantren,guru, ataupun pembina UKS.misalnya dengan membina hubungan baik atau kerja sama dengan masyarakat,LKMD atau dewan kelurahan, ketua RT/RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
o   Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat. Untuk itu, masyarakat bisa di undang kesekolah,.pembicara dapat di mintakan dari puskesmas,pemerintah daerah setempat, dan narasumber lainnya seperti swadaya masyarakat.
o   Penyuluhan masa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio visual.
o   Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah atau madrasah dan pondok pesantren.
5.      Program pembinaan unsur penunjang
o   Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan di sekolah.







G.    Asuhan Keperawatan Anak Sekolah
Asuhan keperawatan anak sekolah adalah salah satu specialisasi dari keperawatan komunitas atau Comunity Health Nursing (CHN) tujuannya meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah dengan keperawatan sebagai salurannya. Asuhan keperawatan sekolah pada umumnya sama dengan asuhan keperawatan pada sasaran lainnya, yaitu :
1.      Pengkajian
1)      Lingkungan sekolah mulai dari :
a)      Lingkungan Fisik (Halaman, kebun sekolah, bangunan sekolah : meja, papan tulis, kursi, lantai, kebersihan, ventilasi, penerangan, kebisingan, papan tuilis, kepadatan), Sumber air minum, Pembuangan Air Limbah (PAL), Jamban Keluarga, Tempat cucu tangan, kebersihan kamar mandi dan penampungan air, pembuangan sampah, pagar sekolah, dan lain-lain.
b)      Lingkungan Psikologis : hubungan guru dengan murid baik baik formal maupun non formal  terutama kenyamanan dalam beljar.
c)      Lingkungan Sosial : hubungan dosen dengan orang tua murid, Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) dan masyarakat sekitar.
2)      Keadaan/pelaksanaan UKS, dokter/perawat kecil.
3)      Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan (PHBS) dan  pelaksanaan PHBS
4)      Kondisi kesehatan/fisik anak sekolah terutama screening test (BB,  TB, tenggorokan, telinga/pendengaran, mata/penglihatan),

2.      Diagnosa Keperawatan :
a)      Defisiensi aktivitas pengalihan anak sekolah yaitu penurunan stimulasi dan atau minat/keinginan untuk rekreasi atau melakukan aktivitas bermain faktor yang berhubungan lingkungan sekolah yang sempit/fasilitas yang tidak mendukung/kurang sumber daya.
b)      Gaya hdup monoton anak sekolahyaitu menyatakan suatu kebiasaan hidup yang dicirikan dengan tingkat aktivitas yang rendah berhungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan latihan fisik.
c)      Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung beresiko faktor yang berhubungan merolok/mimun alkohol, stress menghadapi tugas atau ujian/kurang dukungan dan lain-lain.
d)     Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak sekolah faktor yang berhubungan kurang ketrampilan motorik kasar/motorik/halus atau ketidak cukupan sumber daya
e)      Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak sekolah batasan karakteristik menunjukkan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi/mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
f)       Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah faktor yang berhubungan penyalahgunaa zat/obat-obatan
g)      Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyrakat sekolah faktor yang berhubungankurang pengetahuan/kurang dukungan sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak


3.      Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan anak sekolah dibuat berdasarkan masalah kesehatan/diagnosa keperawatan yang ditemukan, tetapi pada umumnya dilakukan tindakan berikut ini :
a)      Promosi Kesehatan tentang PHBS
b)      Pelaksanaan Screening Test
c)      Imunisasi DT/TT
d)     Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
e)      Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
f)       Pelatihan dokter/perawat kecil
g)      Pelaksanaan UKS di sekolah setiap hari oleh guru UKS dan dokter/perawat kecil.



                                                  
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks.
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.

B.     Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami mengenai Keperawatan Kesehatan sekolah khususnya bagi Perawat dan dapat melakukan asuhan Keperawatan Sekolah yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Ananto, p.2006. usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.bandung: yrama widya.
Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga kesehatan, usaha kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes RI.
Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan UKS.jakarta:depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2008, . Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah, Jakarta : Departemen Kesehatan.
Herdman, T. Heather, 2012, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klassifikasi 2012-2012, Jakarta : EGC
Sumantri, M., 2007, Pendidikan Wanita, dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi  Pendidikan: Handbook.. Bandung : Pedagogiana Press
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan


No comments:

Post a Comment