KATA PENGANTAR
Limpahan puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,atas segala Rahmad dan
Karunia-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Keperawatan Kesehatan Sekolah”.
Kami selaku penulis
menyadari penulisan makalah ini banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan
yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan dari
semua pihak yang sifatnya senantiasa membangun dan melengkapi kesempurnaan
makalah ini.
Dengan
selesainya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari semua
pihak oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati kami selaku penulis makalah
menyampaikan ucapan terimah kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya
Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada kami selaku
penulis bernilai ibadah dan mendapat
imbalan serta limpahan rahmad dan karuniah Tuhan Yang Maha Esa,Amin.
Akhir kata
kiranya tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
terutamah dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta perkembangan ilmu
keperawatan di masa mendatang.
Makale,10 November 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................. i
DAFTAR
ISI .............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang .......................................................................... 1
B.
Tujuan
Penulisan ...................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Defenisi
keperawatan kesehatan sekolah .................................. 3
B.
Peran
dan fungsi keperawatan sekolah ................................... 4
C.
Ciri
sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan
.................... 5
D.
Cara
melaksanakan pendidikan kesehatan skoah ..................... 6
E.
Peran
sekolah dalam meningkatkan kesehatan ......................... 7
F.
Program
usaha kesehatan sekolah(UKS) .................................. 8
G.
Asuhan
keperawatan kesehatan sekolah ................................... 15
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan .............................................................................. 17
B.
Saran ........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam
di masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan
anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh
bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat utama
yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah merupakan
tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak
mengherankan jika sebagian besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh
karena itu, konsep pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama
pada sasaran target anak sekolah. Jika ditilik selama ini, peran perawat di
sekolah masih sangat minimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di
antaranya adalah kebijakan pemerintah terhadap pengembangan peran perawat di
sekolah juga masih belum ada. Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan
kesehatan sekolah adalah petugas dari puskesmas.
Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif bagi
perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan
anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu sendiri,
sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu
pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan
sekolah dengan kehidupan anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, maka
perlu digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran
perawat baik di puskesmas maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah
tersebut.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat
berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan
kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak dikemudian hari.
Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan,
gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada
umumnya akan menghambat pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah.
Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang
sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar
anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di
sekolah, salah satunya melalui UKS.
Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peran
UKS dalam anak yang sehat.
B.
Tujuan
1.
Tujuan umum
Tujuan
umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi tahu kepada pembaca
mengenai Keperawatan Kesehatan Sekolah.
2.
Tujuan khusus
Secara
khusus dalam menyusun makalah ini adalah penulis bertujuan untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh dosen pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah
merupakan suatu pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan
dan pendidikan seks. Adapun pelayanan kesehatan di sekolah yang diutamakan antara lain :
1.
Peningkatan kesehatan (promotif),
Dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler dan penyuluhan
kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah, Contohnya :
Ø Kegiatan penyuluhan gizi,
Ø Kesehatan pribadi,
Ø Penyakit menular,
Ø Cara menggosok gigi yang benar,
Ø Cara mengukur tinggi dan berat badan
Ø Cara memeriksa ketajaman penglihatan.
2.
Pencegahan (preventif)
Dilaksanakan melalaui kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh. Contohnya
:
Ø Imunisasi oleh petugas puskesmas,
Ø Pemberantasan sarang nyamuk,
Ø Pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
Ø Kegiatan penjaringan kesehatan bagi
siswa kelas I yang baru masuk dan pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi
seluruh siswa.
3.
Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif),
Dilakukan melalui kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit dan untuk meningkatkan
kemamapuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi normal. Kegiatannya :
Ø Pengobatan ringan untuk mengurangi
derita sakit
Ø Pertolongan pertama di sekolah serta
rujukan medik ke puskesmas.
Ø Kasus kecelakaan, keracunan atau
kondisi lain yang membahayakan nyawa dan kasus penyakit khusus.
B.
Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan
Sekolah
Adapun peran perawat kesehatan
sekolah antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksana askep di sekolah, perawat mempunyai peran :
Ø Mengkaji masalah kesehatan dan
keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisis data
serta perumusan dan prioritas masalah.
Ø Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama
Tim Pemina Usaha Kesehatan di Sekolah (TPUKS).
Ø Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan
rencana kegiatan yang disusun.
Ø Menilai dan memantau kegiatan UKS.
Ø Mencatat dan melaporkan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
2.
Sebagai
pengelola kegiatan UKS,
Perawat kesehatan yang bertugas di
puskesmas menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk
sebagai seorang koordinator UKS I tingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan
ditunjuk sebagai koordinator makan pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung
jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
3.
Sebagai
penyuluh dalam bidang kesehatan,
Peranan
perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara
langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau
tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik
perseorangan.
Adapun
fungsi perawt kesehatan sekolah antara
lain :
a. Memberikan pelayanan serta meningkatkan
kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi
yang ada di sekolah.
b.
Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik sekolah.
c.
Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat yang lain.
C.
Ciri Sekolah Yang
Dapat Meningkatkan Dan Mempromosikan Kesehatan
Menurut WHO
(DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau
meningkatkan kesehatan
a. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta didik, orangtua dan para
tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
b. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi :
Ø Sanitasi dan air yang cukup.
Ø Bebas dari pengaruh negative.
Ø Pekarangan sekolah yang aman.
Ø Dukungan masyarakat yang sepenuhnya.
Ø Bebas dari segala macam bentuk
kekerasan.
Ø Suasana yang memperdulikan pola asuh,
rasa hormat dan saling percaya
c. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
Ø Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap
dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat
mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik,
mental dan sosial.
Ø Memperhatikan pentingnya pendidikan dan
pelatihan untuk guru maupun orangtua
d. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
Ø Kerjasama dengan Puskesmas setempat.
Ø Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi
serta pengobatan sederhana.
Ø Adanya program-program makanan bergizi
dengan memperhatikan keamanan makanan
e. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan
meningkatkan kesehatan,
yaitu :
Ø Kebijakan yang di dukung oleh staf
sekolah termasuk mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat menciptakan
lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah.
Ø Kebijakan-kebijakan dalam memberikan
pelayanan yang adil untuk seluruh siswa.
Ø Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan
rokok, penyalahgunaan narkoba termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk
kekerasan/pelecehan
f. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan
masyarakat,
dengan :
Ø Memperhatikan adanya masalah kesehatan
masyarakat yang terjadi.
Ø Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan masyarakat.
D.
Cara Melaksanakan
Pendidikan Kesehatan Di Sekolah
a. Tujuan penkes
Ø Memiliki pengetahuan ttg isu kesehatan,
Ø Memiliki nilai dan sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat,
Ø Memiliki keterampilan dalam
pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan,
Ø Memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu
menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis,
Ø Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit,
Ø Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh
buruk dari luar.
Ø Memiliki kesegaran jasmani dan
kesehatan yang optimal.
b. Cara
melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah
Ø Cara penyajian
Pendidikan
lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi,
demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan.
Ø Cara penanaman kebiasaan
Penugasan
untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus oleh
guru dan kepala sekolah.
c. Materi pendidikan kesehatan di sekolah
Ø Demam berdarah,
Ø Flu burung,
Ø Pelayanan gizi,
Ø Kesehatan gigi dan mulut,
Ø Pengelolaan sampah,
Ø Pengelolaan tinja,
Ø Sarana pembuangan limbah,
Ø Pengelolaan air bersih,
Ø Penyediaan air bersih, air dan
sanitasinya,
Ø Pegenalan pada penyakit menular dan
pencegahannya.
Khusus untuk peserta didik
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
Ø kesehatan reproduksi,
Ø bahaya rokok
Ø deteksi dini penyalahgunaan narkotika,
obat terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif
(NAPZA) dan HIV/AIDS.
E.
Peran sekolah dalam meningkatkan
kesehatan
Ø Fasilitas dan program pendidikan
jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di
lingkungan masyarakat sekitar.
Ø Menciptakan dan meningkatkan kesehatan
peserta didik.
Ø Upaya yang dilakukan menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health Promoting School/HPS) melalui
UKS.
1. Pengertian
usaha kesehatan sekolah
Depatemen
Pendidikan
dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan upaya membina dan mengembangkan
kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di
sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan
dan pemeliharaan
kesehatan lingkungan sekolah
(Effendi,1998).
Departemen
kesehatan, UKS merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah
dengan anak didik beserta lingkungan
hidupnya sebagai
sasaran
utama.
UKS merupakan wahana meningkatkan kemampuan
hidup sehat yang pada gilirannya
menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 1998).
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan
bahwa UKS
adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga
sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah atau usaha membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup
sehat pada peserta didik usia sekolah yg dilakukan secara menyeluruh dan
terpadu.
2. Tujuan usaha
kesehatan sekolah
a. Tujuan umum
Ø Meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik.
Ø Menciptakan lingkungan yang sehat
b. Tujuan khusus
Ø Menciptakan lingkungan kehidupan
sekolah yang sehat,
Ø Meningkatkan pengetahuan,
Ø Mengubah sikap dan membentuk perilaku
masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri.
Ø Meningkatkan peran serta peserta didik
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan
masyarakat,
Ø Meningkatkan keterampilan hidup sehat
agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
3. Sasaran usaha
kesehatan sekolah
Ø Primer : peserta didik sebagai sasaran primer,
Ø Sekunder : guru pamong belajar atau tutor orang
tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS disetiap jenjang
Ø Tertier : lembaga pendidikan mulai dari
tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar
sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta
lingkungannya.
Ø Sasaran
lainnya
: sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
4. Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS
Ø Imunisasi,
Ø Kesehatan gigi,
Ø Sanitasi dan air bersih.
Ø Masalah gizi dan anemia,
Ø Kekerasan
dan
kecelakaan,
Ø Gangguan
kesehatan mental,
Ø Kebersihan diri maupun
lingkungan,
Ø Masalah kesehatan reproduksi remaja,
Ø Merokok, alkohol
dan penyalahgunaan narkoba,
Ø Penyakit
infeksi (malaria,
gangguan saluran nafas).
5. Tiga program UKS/TRIAS
Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias)
UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai trias UKS adalah sebagai berikut.
a.
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental,
sosial, maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan ditekankan
pada sikap dan perilaku hidup sehat. Hal ini dengan definisinya, bahwa KBK merupakan pernyataan tentang apa yang harus
dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi
yang dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan dalam
cara berpikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.Tujuan Pendidikan
Kesehatan
:
Ø Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk
cara hidup sehat dan teratur.
Ø Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip
hidup sehat.
Ø Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
Ø Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan.
Ø Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hariPeserta didik dapat memiliki pertumbuhan
termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
Ø Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam
kehidupan sehari-hari.
Ø Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari
luar.
Ø Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat
kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap
penyakit.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai
secara optimal,dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
Ø Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan perindividual peserta didik.
Ø Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta didik.
Ø Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Ø Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya ahli
teknologi.
Ø Memperhatikan kebutuhan pendidikan pembangunan nasional.
Ø Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.
Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah :
1) Kegiatan peningkatan (Promotif),
Latihan keterampilan
teknis pemeliharaan kesehatan dan pembentukan
peran serta aktif
peserta
didik
dalam
pelajaran
kesehatan, Contoh: kader kesehatan
sekolah,
olahraga,
kesenian, berkebun
dan lomba.
2)
Kegiatan pencegahan
(Preventif),
Memelihara kesehatan bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan
bagi anak,
monitoring
peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit menular.
3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan
(Kuratif),
Mendiagnosa dini
terhadap suatu penyakit, melakukan pengobatan
terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan
P3K
dan tindakan rujukan ke puskesmas serta
pemberian makanan tambahan anak sekolah
(Delawati, 2007).
Adapun
Tujuan pelayanan kesehatan antara lain :
Ø Tujuan
Umum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta
didik dan seluru warga masyarakat sekolah secara optimal.
Ø Tujuan khusus
·
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan
melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk hidup sehat;
·
Meningkatkan daya tahan tubuh peserta
didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit,kelainan,dan cacat.
·
Menghentikan proses penyakit dan
pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan, pengambilan fungsi, dan
peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal;
·
Meningkatkan pembinaan kesehatan baik
fisik, mental, sosial,maupun lingkungan.
Adapun Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan antara lain :
Ø Di sekolah atau madrasah dilakukan
melalui kegiatan ekstrakulikuler.
Ø Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang
ada di sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
c.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan
sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar,dan unsur-unsur
penunjang.Program pembinaan lingkungan sekolah antara lain :
1.
Lingkungan fisik sekolah
o
Penyediaan dan pemeliharaan tempat
penampungan air bersih.
o
Pengadaan dan pemeliharaan tempat
pembuangan sampah.
o
Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
o
Pemeliharaan kamar
mandi,wc,kakus,urinoar.
o
Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan
ruang kelas,ruang perpustakaan, ruang laboratorium,dan tempat ibadah.
o
Pemeliharaan kebersihan dan keindahan
halaman dan kebun sekolah(termasuk penghijauan sekolah).
o
Pengadaan danpemeliharaan warung atau
kantin sekolah.
o
Pengadaan dan pemeliharaan pagar
sekolah.
2.
Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di lakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata mandala)
dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah,sehingga tercipta
suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga
sekolah.
3.
Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan
untuk:
o
meningkatkan pengetahuan orang tua
peserta didik tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan;
o
meningkatkan kemampuan dan partisipasi
orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat.
o
Pembinaan lingkungan keluarga dapat di
lakukan antara lain dengan:
o
Kunjungan rumah yang di laksanankan
oleh petugas UKS;
o
Ceramah kesehatan yang dapat
diselenggarakan di sekolah bekerja sama dengan dewan sekolah atau di padukan
dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi LKMD.
4.
Pembinaan masyarakat sekitar
o
Pembinaan di lakukan dengan cara
pendekatan kemasyarakatan,dapat di lakukan oleh kepala sekolah atau madrasah
dan pondok pesantren,guru, ataupun pembina UKS.misalnya dengan membina hubungan
baik atau kerja sama dengan masyarakat,LKMD atau dewan kelurahan, ketua RT/RW,
dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
o
Penyelenggaraan penyuluhan tentang
kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang sehat. Untuk itu, masyarakat bisa di undang kesekolah,.pembicara
dapat di mintakan dari puskesmas,pemerintah daerah setempat, dan narasumber
lainnya seperti swadaya masyarakat.
o
Penyuluhan masa baik secara tatap muka
maupun melalui media cetak dan audio visual.
o
Menyelenggarakan proyek panduan di
sekolah atau madrasah dan pondok pesantren.
5.
Program pembinaan unsur penunjang
o Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan
pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan di sekolah.
G.
Asuhan Keperawatan Anak Sekolah
Asuhan
keperawatan anak sekolah adalah salah satu specialisasi dari keperawatan
komunitas atau Comunity Health Nursing (CHN) tujuannya meningkatkan kesehatan
masyarakat sekolah dengan keperawatan sebagai salurannya. Asuhan keperawatan
sekolah pada umumnya sama dengan asuhan keperawatan pada sasaran lainnya, yaitu
:
1.
Pengkajian
1)
Lingkungan sekolah mulai dari :
a)
Lingkungan Fisik (Halaman, kebun sekolah,
bangunan sekolah : meja, papan tulis, kursi, lantai, kebersihan, ventilasi,
penerangan, kebisingan, papan tuilis, kepadatan), Sumber air minum, Pembuangan
Air Limbah (PAL), Jamban Keluarga, Tempat cucu tangan, kebersihan kamar mandi
dan penampungan air, pembuangan sampah, pagar sekolah, dan lain-lain.
b)
Lingkungan Psikologis : hubungan guru dengan
murid baik baik formal maupun non formal
terutama kenyamanan dalam beljar.
c)
Lingkungan Sosial : hubungan dosen dengan orang
tua murid, Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) dan masyarakat sekitar.
2)
Keadaan/pelaksanaan UKS, dokter/perawat kecil.
3)
Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan
(PHBS) dan pelaksanaan PHBS
4)
Kondisi kesehatan/fisik anak sekolah terutama
screening test (BB, TB, tenggorokan,
telinga/pendengaran, mata/penglihatan),
2.
Diagnosa Keperawatan :
a)
Defisiensi aktivitas pengalihan anak sekolah yaitu
penurunan stimulasi dan atau minat/keinginan untuk rekreasi atau melakukan
aktivitas bermain faktor yang berhubungan lingkungan sekolah yang
sempit/fasilitas yang tidak mendukung/kurang sumber daya.
b)
Gaya hdup monoton anak sekolahyaitu menyatakan
suatu kebiasaan hidup yang dicirikan dengan tingkat aktivitas yang rendah
berhungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan latihan fisik.
c)
Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung
beresiko faktor yang berhubungan merolok/mimun alkohol, stress menghadapi tugas
atau ujian/kurang dukungan dan lain-lain.
d)
Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak
sekolah faktor yang berhubungan kurang ketrampilan motorik kasar/motorik/halus
atau ketidak cukupan sumber daya
e)
Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak
sekolah batasan karakteristik menunjukkan keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi/mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
f)
Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah
faktor yang berhubungan penyalahgunaa zat/obat-obatan
g)
Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyrakat
sekolah faktor yang berhubungankurang pengetahuan/kurang dukungan
sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak
3.
Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan anak sekolah dibuat berdasarkan
masalah kesehatan/diagnosa keperawatan yang ditemukan, tetapi pada umumnya
dilakukan tindakan berikut ini :
a)
Promosi Kesehatan tentang PHBS
b)
Pelaksanaan Screening Test
c)
Imunisasi DT/TT
d)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
e)
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
f)
Pelatihan dokter/perawat kecil
g)
Pelaksanaan UKS di sekolah setiap hari oleh guru
UKS dan dokter/perawat kecil.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah
merupakan suatu pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan
dan pendidikan seks.
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya
sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias)
UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai pelaksana
asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran perawat sekolah yaitu
memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan
pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.
B.
Saran
Diharapkan
setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami mengenai Keperawatan
Kesehatan sekolah khususnya bagi Perawat dan dapat melakukan asuhan Keperawatan
Sekolah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Ananto, p.2006.
usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.bandung: yrama
widya.
Departemen
kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga kesehatan, usaha
kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes RI.
Tim pembina UKS
pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan UKS.jakarta:depkes RI.
Departemen
Kesehatan RI, 2008, . Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah, Jakarta :
Departemen Kesehatan.
Herdman,
T. Heather, 2012, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klassifikasi 2012-2012,
Jakarta : EGC
Sumantri,
M., 2007, Pendidikan Wanita, dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., dan
Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan: Handbook.. Bandung : Pedagogiana Press
Keputusan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri. Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan
No comments:
Post a Comment